WartaPendidikan.co.id, Pontianak, 29 April 2025 – Momen Wisuda Sarjana dan Magister ke-XIX Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak tahun 2025 menjadi hari yang istimewa bagi Irwansyah, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam. Putra asli Provinsi Lampung ini mendapat kehormatan mewakili para wisudawan dan wisudawati dalam menyampaikan sambutan perpisahan. Pidatonya menuai sorotan karena sarat dengan pesan inspiratif dan semangat perjuangan.

Lahir dari keluarga petani, Irwansyah membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar. Merantau ke Pontianak demi menuntut ilmu, ia tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya, tetapi juga menorehkan sederet prestasi gemilang.

Selama masa kuliah, Irwansyah berhasil meraih empat beasiswa bergengsi, yaitu:

  • Beasiswa Insan Cendekia
  • Beasiswa Indonesia Berprestasi Munzalan
  • Beasiswa Visi Peradaban Foundation
  • Beasiswa Baznas

Tak hanya unggul di bidang akademik, Irwansyah juga menunjukkan prestasi cemerlang dalam bidang public speaking dan dakwah. Beberapa penghargaan yang berhasil ia raih antara lain:

  • Juara Public Speaker Muda Nasional 2021 di Bandung
  • Juara Harapan I Tausiah Tingkat Nasional 2024 di Yogyakarta
  • Juara I Tausiah PTQ RRI Pontianak tahun 2023 dan 2024
  • Juara I Tausiah Tingkat Mahasiswa se-Kalimantan Barat
  • Duta Inspirasi Kalimantan Barat 2022
  • Penghargaan Pemuda Menginspirasi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024

Dalam sambutan perpisahannya, Irwansyah dengan penuh ketulusan mengajak seluruh lulusan untuk tetap rendah hati dan terus mengembangkan diri.

“Setiap orang punya potensinya masing-masing. Kita harus fokus pada keahlian kita sendiri, tidak perlu cemburu atau iri dengan kemampuan orang lain. Kita hebat dengan keahlian kita masing-masing,” pesan Irwansyah.

Ia juga mengingatkan pentingnya mengamalkan ilmu di tengah masyarakat.

“Masyarakat tidak akan bertanya kita lulusan dari jurusan apa, tetapi mereka akan bertanya apa yang bisa kita berikan untuk mereka.”

Baca juga :  Gelombang Pencabutan Visa Mahasiswa Internasional di AS: Universitas Ternama Suarakan Kekhawatiran

Tak berhenti di situ, Irwansyah menyampaikan pesan motivasi mendalam yang menggugah semangat:

“Mulai hari ini, paksa diri Anda untuk terus bertumbuh tanpa henti, karena pemenang lahir dari proses ketidaknyamanan. Mereka bersahabat dengan kesakitan, mengeliminasi kegagalan, dan mengambil keuntungan dari kesalahan. Hidup ini seperti lomba lari, jika sering menoleh ke samping kita bisa jatuh. Yang paling fokus menatap ke depanlah yang akan sampai dan menang. Pastikan hari ini target terlihat jelas, cara terlihat detail, dan tindakan terlihat brutal.”

Di balik semua pencapaian tersebut, Irwansyah tak lupa menunjukkan rasa syukur dan hormat yang mendalam kepada orang tuanya. Walaupun orang tuanya tidak dapat hadir langsung di hari bahagianya, momen video call usai wisuda menjadi sangat berkesan. Sang ibu dengan penuh haru berkata:

“Alhamdulillah, Aa’ sudah sarjana ya. Emak sama Bapak tidak lulus SD, tapi anaknya bisa sarjana. Jangan pernah sombong dan angkuh ya. Terus gali ilmu dan raih cita-cita, Aa’.”

Irwansyah menjadi bukti nyata bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan doa orang tua, siapa pun dapat mengubah tantangan menjadi keberhasilan yang menginspirasi. (Amelia)