WartaPendidikan.co.id, Malang, 06 Mei 2025 – Muh. Ahmad Rofi’us Su’ud, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi (PTI), Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya (FILKOM UB), berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang National Business Plan Competition (NBPC) Pateron X Indigo 2025 dengan meraih penghargaan “The Most Marketable”.

Kompetisi yang diselenggarakan oleh PT. Pateron Edukasi Indonesia ini berlangsung dari 3 Maret hingga 3 Juni 2025, dilaksanakan secara hybrid (daring dan luring). Dalam ajang bergengsi tersebut, Rofi berkolaborasi dengan Hafidhoh Maulidiyah, mahasiswa dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga (UNAIR).

Lolos Seleksi Bertahap hingga Final di Bandung

Sebelum meraih gelar juara, Rofi dan Hafidhoh melewati beberapa tahapan seleksi, yakni:

  • Tahap Penilaian 1
  • Tahap Semifinalis 1
  • Tahap Semifinalis 2
  • Tahap Finalis

Tiga tahap pertama dilaksanakan secara daring, sementara tahap final digelar secara luring di Kota Bandung. Tim Rofi berhasil masuk tiga besar dan menyabet predikat “The Most Marketable”, salah satu dari tiga kategori juara utama, selain “The Most Innovative” dan “Best Team”.

Selain mendapatkan uang pembinaan, trofi, merchandise, dan sertifikat, para juara juga memperoleh kesempatan eksklusif mengikuti coaching bisnis dari IndigoHub Bandung.

Apresiasi Dosen Pembimbing

Dr. Okta Purnawirawan, S.Pd., M.Pd., Gr., selaku dosen pembimbing, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian Rofi. Ia menekankan pentingnya keterampilan kolaborasi lintas universitas bagi mahasiswa saat ini.

“Keberhasilan Rofi dan Hafidhoh pada ajang NBPC Pateron X Indigo membuktikan bahwa mereka mampu berkolaborasi tidak hanya dengan teman seuniversitas, tetapi juga dengan mahasiswa dari universitas lain. Keterampilan kolaborasi merupakan soft skill penting yang harus dimiliki mahasiswa di era sekarang. Ini akan memperluas relasi, meningkatkan produktivitas, membangun komunikasi positif, serta mendorong kreativitas, inovasi, dan tanggung jawab bersama,” ujar Okta.

Baca juga :  Jerman, Surga Pendidikan Gratis untuk Mahasiswa Internasional

Prestasi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan inovasi mahasiswa lintas disiplin dan universitas dapat melahirkan ide bisnis yang potensial dan diakui secara nasional. (Amelia)