WartaPendidikan.co.id, Sidoarjo – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi tuan rumah kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi seluruh anak bangsa melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Beasiswa ADik) oleh Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Sabtu (1/11).

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa asal Papua, mahasiswa dari daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), serta anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor I Unesa, Martadi yang menyampaikan pentingnya penguatan karakter kebangsaan bagi mahasiswa penerima beasiswa afirmasi.

“Kalian adalah the rising star, matahari harapan bangsa. Jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan negara ini,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Anggota Tim Teknis PPAPT, Yonny Koesmaryono menyampaikan materi tentang kebijakan, peluang, serta tantangan dalam pelaksanaan program ADik. Ia menekankan bahwa program afirmasi ini merupakan bentuk keberpihakan negara untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi masyarakat di daerah 3T, Papua, serta anak-anak Indonesia Pekerja TKI di luar negeri yang kesulitan melanjutkan studi.

“Program ADik bukan sekadar memberikan akses kuliah, tetapi juga membangun kapasitas diri, karakter, dan kepemimpinan generasi muda Indonesia agar mampu menjadi agen pemersatu bangsa di tengah keberagaman,” ujar Yonny.

Ia juga mendorong bahwa mahasiswa penerima beasiswa afirmasi harus memiliki disiplin, integritas, serta semangat belajar yang tinggi, karena mereka adalah wajah Indonesia yang beragam dan diharapkan menjadi contoh teladan di kampus masing-masing.

Menurut Ketua Panitia Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Muhammad Farid Ilhamuddin, pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Perguruan Tinggi penyelenggara ADIk dalam mendukung pembinaan karakter mahasiswa penerima beasiswa afirmasi.

Baca juga :  Perkuat Diplomasi Pendidikan Tinggi, Kemdiktisaintek Jajaki Kerja Sama Strategis dengan ITMO University Rusia

“Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam semangat kebangsaan dan solidaritas sosial,” ujarnya.

Sebanyak 224 mahasiswa penerima Beasiswa ADik dari 16 perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur mengikuti kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Wakil Rektor III Unesa, Bambang Sigit Widodo menjadi pembicara dalam sesi interaktif tentang “Peluang dan Tantangan Bela Negara dan Anti Radikalisme bagi Generasi Z”. Ia menegaskan bahwa tantangan utama generasi muda saat ini bukan hanya pada penguasaan teknologi, melainkan juga pada menjaga jati diri dan nasionalisme di tengah derasnya arus informasi global.

“Indonesia adalah taman keberagaman. Perbedaan bukan untuk diseragamkan, tetapi untuk disatukan. Ketika mahasiswa kehilangan daya kritisnya, di situlah roh mahasiswa hilang,” ujar Wakil Rektor Bambang.

Melalui kegiatan ini, PPAPT dan Unesa berharap generasi muda penerima beasiswa afirmasi dapat menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai toleransi, gotong royong, dan semangat bela negara.

“Bangun Indonesia dengan prestasi, bukan provokasi. Kibarkan merah putih di manapun, dengan cara apapun,” tutup Bambang.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa penerima program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) tidak hanya mendapatkan wawasan tentang kebangsaan dan keberagaman, tetapi juga pembekalan untuk membangun ketangguhan diri, daya juang dan semangat nasionalisme di lingkungan kampus. Pembinaan diharapkan menjadi langkah awal bagi mereka untuk tumbuh menjadi generasi muda Indonesia yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. (*)