WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), mempersiapkan 40.000 satuan pendidikan pada jenjang PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di Indonesia untuk melaksanakan program pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial (AI) pada Tahun Ajaran Baru 2025-2026.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, M.Ed, Ph.D, menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada Sosialisasi Seleksi Lembaga Penyelenggara Diklat Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial yang digelar secara daring dan luring di Jakarta, Rabu-Kamis (9-10/4).
Dalam acara tersebut, turut hadir Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, Dr. Muhammad Muchlas Rowi, MM, Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, M.Ed, serta Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar S.Si., M.Ak.
Gogot berharap seleksi lembaga penyelenggara pelatihan dapat selesai pada bulan Mei dan pelatihan bisa segera dimulai, sehingga pada bulan Juli, tepat di awal tahun ajaran baru, program pembelajaran coding dan AI dapat diimplementasikan. Dia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pelaksanaan dan pola pelatihan yang dilakukan oleh Ditjen GTK.
Staf Khusus Menteri, Muchlas, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah strategis Kemendikdasmen untuk memperkuat literasi digital dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan industri 4.0 dan era kecerdasan buatan. Ia mengungkapkan bahwa seleksi lembaga penyelenggara sangat penting untuk memastikan pelatihan dilaksanakan dengan optimal dan berkualitas.
Gogot menambahkan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih adaptif, transformatif, dan inklusif. Ia menekankan bahwa pembelajaran coding dan AI harus menjadi fondasi kompetensi abad ke-21 yang tidak hanya tentang mengikuti tren, tetapi bagaimana mempersiapkan anak-anak agar dapat bertahan dan berkembang di masa depan.
Program pembelajaran ini akan diintegrasikan dalam kurikulum dengan tujuan mengembangkan keterampilan berpikir komputasional, analisis data, algoritma, serta etika digital dan pengembangan solusi berbasis AI yang bersifat human-centered. Pembelajaran akan dilaksanakan secara bertahap dan fleksibel, mulai dari intrakurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler dengan metode berbasis masalah dan proyek.
Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan mekanisme seleksi dan kriteria lembaga penyelenggara diklat. Ia berharap lembaga yang terpilih mampu memberikan pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memastikan seluruh calon lembaga penyelenggara memiliki pemahaman yang utuh dan siap berpartisipasi aktif dalam seleksi, sehingga lembaga yang terpilih dapat menghadirkan pelatihan yang kompeten dan kredibel. Pendidikan berkualitas harus dapat diakses oleh semua anak, tanpa terkendala lokasi, latar belakang, atau keterbatasan sarana.
Dengan sinergi antara pemerintah, industri, sekolah, dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta generasi yang tidak hanya siap menghadapi era digital, tetapi juga menjadi pencipta masa depan bangsa. (*)
Leave a Reply