WartaPendidikan.co.id, Malang, 11 April 2025 – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan inovasi unik bernama Betoll, sebuah produk kemasan ramah lingkungan berbahan dasar limbah kulit pisang. Betoll hadir sebagai solusi alternatif pengganti Styrofoam, bertujuan mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan.
Penggunaan plastik sekali pakai yang terus meningkat telah menjadi ancaman serius bagi kelestarian lingkungan. Plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan kerap mencemari ekosistem. Menjawab tantangan ini, Betoll memanfaatkan kulit pisang—bahan organik kaya pati dan serat—untuk diproses menjadi biofoam yang biodegradable.
Keunggulan Betoll
Betoll menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya unggul sebagai solusi kemasan masa depan:
- Ramah Lingkungan
Terurai secara alami tanpa meninggalkan residu berbahaya, mendukung prinsip keberlanjutan. - Pemanfaatan Limbah
Mengolah limbah kulit pisang menjadi produk bernilai ekonomi, mendorong konsep zero waste. - Alternatif Sehat
Tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti Styrofoam, sehingga aman bagi kesehatan. - Sifat Antimikroba Alami
Kandungan kulit pisang berpotensi memberikan perlindungan tambahan terhadap mikroorganisme.
Strategi Pemasaran dan Distribusi
Untuk menjangkau konsumen yang peduli terhadap lingkungan, Betoll memanfaatkan berbagai platform digital seperti Instagram (@betoll.id), TikTok, Shopee, dan Lazada. Mereka juga menyasar restoran, kafe ramah lingkungan, toko kelontong, hingga swalayan sebagai mitra distribusi utama.
Roadmap Menuju Keberlanjutan
Betoll memiliki rencana jangka panjang yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab:
- 2024: Fokus pada riset, pengembangan, dan produksi dalam skala kecil.
- 2025: Meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan distribusi.
- 2026: Optimalisasi proses produksi menggunakan teknologi ramah lingkungan serta ekspansi distribusi ke seluruh Indonesia.
Mengubah Limbah Jadi Berkah
Produk ini tidak hanya berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik, tetapi juga mendorong pengurangan limbah organik serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Lewat inovasi ini, mahasiswa UM membuktikan bahwa keberlanjutan dapat diwujudkan melalui kreativitas dan teknologi.
“Betoll adalah bukti nyata bahwa solusi inovatif dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat,”
— Putra Hilmi Prayitno, S.Pd., M.Pd., dosen pembimbing proyek. (Amelia)
Leave a Reply