WartaPendidikan.co.id, Jakarta, 23 April 2025 – Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mendorong perguruan tinggi untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa yang kreatif dan inovatif tidak hanya mampu menciptakan lapangan kerja, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
Viva Yoga menyebutkan bahwa mahasiswa dengan semangat kewirausahaan memiliki peluang besar untuk bergabung dalam Program Transmigrasi Patriot. Program ini bertujuan mempersiapkan generasi muda sebagai penggerak kawasan transmigrasi melalui beasiswa yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di wilayah transmigrasi.
“Yang kita butuhkan sosok mahasiswa seperti ini,” ujar Viva dalam pertemuan dengan pimpinan dan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi ternama seperti ITB, UGM, IPB, UI, Unpad, dan ITS, dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa jiwa kewirausahaan, kreativitas, dan inovasi sangat penting agar mahasiswa dapat beradaptasi dan tetap tangguh saat menjalani ikatan dinas di kawasan transmigrasi. Bahkan setelah program selesai, diharapkan mereka tetap dapat mengembangkan usaha mandiri di daerah tersebut.
“Selepas mengikuti ikatan dinas, mereka tetap bisa mengembangkan kewirausahaannya di kawasan transmigrasi yang ada,” tambahnya.
Namun demikian, Viva mengakui bahwa mencari mahasiswa dengan karakter tersebut bukan hal yang mudah karena perbedaan orientasi dan cita-cita masing-masing individu.
“Ini tantangan bagi perguruan tinggi untuk bisa merekrut mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan, kreatif, dan inovatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa Program Transmigrasi Patriot merupakan salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi (Kementrans). Program ini terbagi menjadi dua bagian utama: Beasiswa Patriot, yang menghasilkan sarjana penggerak transmigrasi; dan Ekspedisi Patriot, yang menghasilkan produk riset guna mengoptimalkan pembangunan kawasan transmigrasi.
“Program ini bukan sekadar beasiswa, tapi gerakan nasional untuk membangun kawasan transmigrasi sebagai pilar ekonomi,” tegas Viva.
Kementrans membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai jenjang—S1, S2, hingga S3—untuk mengikuti program ini, baik di dalam maupun luar negeri.
Saat ini, pemerintah tengah merancang pembentukan tiga Kawasan Ekonomi Terintegrasi (KET) Super Prioritas sebagai lokasi utama bagi peserta Program Transmigrasi Patriot, yakni:
- Barelang, Kota Batam, Kepulauan Riau
- Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat
- Salor, Kabupaten Merauke, Papua Selatan
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi generasi muda Indonesia. (Amelia)
Leave a Reply