WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Memasuki tahun akademik 2025/2026, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto memberikan motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa baru di untuk menghadapi masa transisi kehidupan kampus, Senin (4/8).

Mahasiswa yang hadir berasal dari berbagai penjuru Indonesia, dengan latar belakang keluarga sebagai petani, buruh, hingga nelayan. Mereka adalah mahasiswa penerima manfaat bantuan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan berhasil diterima di kampus-kampus unggulan nasional. Keragaman latar belakang ini menjadi bukti nyata komitmen negara dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang setara.

“Jangan ragu untuk punya cita-cita besar. Saya dulu sama seperti adik-adik, keluarga saya juga biasa saja, saat kuliah dulu saya tidak mendapat uang lagi dari orang tua, dulu belum ada KIP-Kuliah, saya akhirnya mencoba mencari beasiswa. Hingga saya bisa kuliah S2-S3 di Jepang. Jadi kalau adik-adik ingin meniti karir setinggi-tingginya, punya mimpi, punya tekad kuat, jalani itu terus, konsisten,” motivasi Menteri Brian.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pengembangan diri yang seimbang antara hard skill dan soft skill, partisipasi aktif dalam organisasi, serta membangun relasi yang sehat dengan sesama mahasiswa. Kampus, menurut Menteri Brian, bukan hanya tempat belajar akademik, tetapi juga medan latihan kepemimpinan dan karakter.

“Saya sangat terharu mendengar motivasi dari bapak Menteri dan teman-teman, dari keluarga saya gak ada yang kuliah, mama cuma SMP, bapak cuma SMA, saya lima bersaudara dan saya adalah harapan keluarga, terima kasih Pak Menteri atas program yang membuka jalan mimpi saya,” ujar Made Dea Vio Lantini, mahasiswa asal Bali sebagai salah satu penerima manfaat KIP-Kuliah dari ITB.

Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa juga berdiskusi terkait isu-isu hangat antara lain pengelolaan akademik, komunikasi efektif dengan orang tua, dan strategi menghadapi tantangan finansial.

Baca juga :  Mendisdakmen Nilai Pendidikan Gizi Tak Perlu Masuk Kurikulum, Cukup Melalui Pembiasaan

Mendiktisaintek menutup pertemuan dengan pernyataan bahwa  mahasiswa berhak untuk berkembang, asalkan memiliki kemauan untuk terus belajar dan pantang menyerah. Kemdiktisaintek berkomitmen menghadirkan program pembinaan dan dukungan psikososial bagi mahasiswa baru, sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia unggul, tangguh, dan siap menghadapi tantangan global untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo untuk menyambut Indonesia Emas 2045. (*)