WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay, di kantor Kemdiktisaintek pada Rabu (7/5). Dalam kunjungan tersebut, Lilla Karsay didampingi oleh Attila Juhász, Political Counsellor dari Kedutaan Besar Hungaria di Jakarta.

Pertemuan ini menjadi ajang penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan strategis di bidang pendidikan tinggi, penelitian, serta sains dan teknologi. Menteri Brian hadir bersama jajaran pejabat terkait, termasuk Dirjen Pendidikan Tinggi, Staf Khusus Bidang Jejaring Industri dan Kerja Sama Internasional, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, serta tim dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama.

Menteri Brian menyampaikan bahwa tahun ini merupakan momen spesial karena menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Hungaria. Ia mengapresiasi kontribusi Hungaria melalui program Beasiswa Stipendium Hungaricum yang telah memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa Indonesia setiap tahunnya.

“Program ini sangat luar biasa dan kami mengapresiasi kerja sama yang sudah terjalin. Ke depan, kami berharap dapat memperluas kolaborasi, seperti program bersama, gelar ganda (joint degree dan double degree), terutama di tingkat doktoral,” ujar Menteri Brian.

Ia juga menyatakan ketertarikan Indonesia untuk mengundang akademisi asal Hungaria sebagai dosen tamu serta membangun kerja sama di bidang prioritas nasional, seperti ketahanan pangan, air bersih, energi, semikonduktor, dan industri hilirisasi. Menurutnya, Hungaria memiliki keunggulan di bidang-bidang tersebut dan bisa menjadi mitra strategis dalam pengembangan sains dan teknologi di Indonesia.

Duta Besar Lilla Karsay menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu fondasi penting dalam hubungan diplomatik antara Hungaria dan Indonesia.

Baca juga :  Walikota Jambi Dukung Inovasi SP2D Online untuk Efisiensi Keuangan Daerah

“Program Beasiswa Stipendium Hungaricum adalah salah satu bentuk kerja sama paling sukses. Di kawasan ASEAN, kami menyediakan hampir 1.000 beasiswa, dan Indonesia mendapat kuota tertinggi yakni 110 beasiswa per tahun,” ujar Lilla.

Ia juga menambahkan bahwa kerja sama dengan Kemdiktisaintek akan terus dijaga karena menjadi elemen utama dalam mempererat hubungan bilateral.

Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam membangun kolaborasi yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa dan akademisi Indonesia untuk berkontribusi di tingkat internasional. (*)