WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menerima kunjungan dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey, pada Kamis (8/5).

Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama strategis antara Indonesia dan Inggris di bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Brian menekankan pentingnya kolaborasi baik di tingkat nasional maupun internasional untuk mendorong kontribusi perguruan tinggi terhadap industri dan masyarakat sekitar.

Ia juga menyampaikan harapannya agar dosen, peneliti, dan mahasiswa dapat memberikan dampak nyata melalui sains dan teknologi, sebagaimana dicontohkan dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional yang mengusung tema “Impactful Higher Education, Science, and Technology”.

Mendiktisaintek juga mengungkapkan perhatian terhadap rendahnya jumlah dosen bergelar doktor di Indonesia. Dari 300.000 dosen di lebih dari 4.000 perguruan tinggi, hanya sekitar 25% yang telah menempuh pendidikan doktoral.

Pemerintah berupaya untuk mempercepat program S3 bagi dosen serta memperkuat program magister berbasis kerja sama internasional, seperti joint degree dan double degree.

Duta Besar Dominic Jermey menyambut baik inisiatif tersebut dan menegaskan komitmen Inggris untuk mendukung kemitraan pendidikan dalam kerangka kerja sama strategis antara Indonesia dan Inggris yang baru-baru ini disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris.

Ia menambahkan bahwa saat ini hubungan pendidikan tinggi dan riset antara kedua negara sudah sangat kuat, dan langkah selanjutnya adalah mengarahkan kolaborasi ke bidang-bidang strategis seperti ketahanan pangan, kesehatan, energi terbarukan, dan maritim.

Dubes Dominic juga menyebutkan beberapa universitas Inggris yang mulai beroperasi di Indonesia, seperti Lancaster University di Bandung dan King’s College London di Malang, yang akan diresmikan pada 28 Mei mendatang.

Baca juga :  Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat Dorong Upaya Menekan Angka Putus Sekolah

Selain itu, universitas-universitas terkemuka lainnya, seperti Queen Mary University dan Imperial College London, juga tertarik untuk membuka program bersama di Indonesia.

Mendiktisaintek menyambut positif peluang tersebut dan mengusulkan pembentukan program riset bersama dengan skema co-funding, serta mendirikan konsorsium riset yang melibatkan perguruan tinggi Indonesia, luar negeri, dan industri.

Menteri Brian menekankan bahwa riset harus dapat memberikan solusi nyata bagi kebutuhan industri, sehingga kolaborasi dengan dunia usaha sangat penting.

Salah satu bidang strategis yang disepakati untuk kerja sama adalah sektor maritim, termasuk kolaborasi dengan PT PAL dan PT Pindad.

Inggris, melalui perusahaan Babcock, akan mendukung pengadaan kapal penangkap ikan, kapal medis, dan sistem keamanan maritim yang dapat dipadukan dengan riset dari perguruan tinggi kedua negara.

Selain itu, ketahanan pangan, perbaikan lahan pertanian, dan energi terbarukan juga menjadi fokus kerja sama riset di masa depan.

Dubes Dominic juga membicarakan peluang pengembangan program pendidikan tinggi di sektor pertahanan, yang melibatkan Kementerian Pertahanan Indonesia dan akademi militer Inggris.

Menutup pertemuan, Menteri Brian mengusulkan pembentukan program magister kolaboratif singkat bagi eksekutif dari industri dan pemerintah, dengan pengajaran intensif yang melibatkan dosen dari perguruan tinggi Indonesia dan Inggris, baik secara daring maupun luring.

“Presiden ingin melahirkan pemimpin-pemimpin dengan kapasitas strategis di bidang ekonomi dan keuangan nasional,” pungkas Menteri Brian. (*)