WARTA PENDIDIKAN, SURABAYA – Sebanyak 19.000 siswa dari 49 SMA Negeri dan Swasta di Surabaya dan Sidoarjo secara serempak merancang sebuah kota impian yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi. Kegiatan luar biasa ini merupakan bagian dari tantangan inovatif yang diinisiasi oleh GenEd, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Timur, SIS Group of Schools, dan Inspirasi Schools. Program ini tidak hanya melibatkan siswa dalam merancang kota masa depan, tetapi juga memberi mereka bekal pengetahuan dan keterampilan yang sangat relevan dengan tantangan dunia di masa depan.

Membangun Generasi Inovatif Melalui Proyek Berbasis Desain

Program ini diselenggarakan untuk membekali generasi muda dengan pola pikir inovatif, yang menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan global. Seperti yang disampaikan oleh Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Surabaya-Sidoarjo, Kiswanto, tantangan di dunia kerja saat ini memerlukan sumber daya manusia yang mampu memecahkan masalah dengan cara yang inovatif. Oleh karena itu, bekerja sama dengan GenEd dan SIS Group of Schools & Inspirasi Schools, pihaknya berusaha menjembatani kesenjangan keterampilan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja melalui proyek berbasis desain.

“Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk melatih keterampilan teknis, tetapi juga membantu siswa berpikir secara strategis dan menyusun solusi yang tepat sasaran untuk menghadapi permasalahan dunia nyata,” ujar Kiswanto seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Program ini berlangsung selama empat bulan, di mana para siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi masalah yang ada, mengeksplorasi berbagai solusi, dan merancang kota dengan konsep yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, salah satunya adalah rancangan kota nol emisi.

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Desain dan Kritis

Tantangan yang dihadapi siswa tidak hanya sebatas teori. Selama empat bulan program ini, mereka dilibatkan dalam proses yang mendalam, seperti pembuatan artikel dan diorama rancangan kota tanpa emisi. Setiap siswa dituntut untuk menggali lebih dalam tentang isu-isu lingkungan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat modern yang semakin berkembang. Melalui kegiatan ini, mereka dilatih untuk berpikir kreatif, mencari solusi yang inovatif, dan menyusun rencana yang sesuai dengan tantangan yang ada.

Selain itu, GenEd, yang memiliki rekam jejak dalam meningkatkan literasi di tingkat sekolah dasar dan menengah, juga memberikan pelatihan pemikiran desain untuk para siswa. CEO GenEd, Anggaris Anggia, menekankan bahwa mereka berusaha memberikan metode yang akan menjadi standar emas baru dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek di sekolah.

“Kami berharap metode-metode yang kami terapkan dapat membuka wawasan siswa dan memberikan mereka keterampilan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan nyata,” ujar Anggia.

Pendekatan Pembelajaran Aktif untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

SIS Group of Schools dan Inspirasi Schools memberikan metode pembelajaran aktif yang sangat diapresiasi dalam program ini. Metode ini tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, tetapi juga melibatkan siswa dalam proses belajar yang lebih interaktif dan partisipatif. Ketua Pengurus Yayasan SIS, Vermillia Puti Suri, menyatakan bahwa pendekatan ini sejalan dengan filosofi pendidikan Singapura, yang dikenal memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA).

“Melalui pembekalan strategi pembelajaran aktif, kami percaya bahwa siswa di Surabaya dan Sidoarjo akan memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan keterampilan berpikir desain dan berinovasi, yang penting dalam menghadapi perubahan global,” ungkap Vermillia.

Dengan pendekatan ini, mereka yakin dapat mempersiapkan generasi muda untuk menjadi individu yang tidak hanya siap menghadapi perubahan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan solusi ramah lingkungan yang sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.

Menyongsong Masa Depan yang Ramah Lingkungan

Siswa yang terlibat dalam program ini tidak hanya diberi pengetahuan teknis, tetapi juga diharapkan dapat membangun kesadaran lingkungan. Rancangan kota nol emisi yang mereka buat adalah contoh nyata bagaimana generasi muda dapat berperan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, yang tidak hanya mengandalkan kemajuan teknologi, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam. Program ini menjadi bukti bahwa pendidikan yang baik tidak hanya mengajarkan siswa untuk menjadi pintar secara akademis, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas bumi ini.

Bukan hanya siswa, guru-guru yang terlibat dalam program ini juga mendapatkan pelatihan pedagogi untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis siswa. Pelatihan ini penting agar guru dapat mengajarkan metode yang lebih interaktif dan mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam mengenai isu-isu sosial dan lingkungan yang ada.

Peran Generasi Muda dalam Menciptakan Solusi Masa Depan

Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang memiliki wawasan luas tentang isu-isu global, serta kemampuan untuk berpikir kritis dan inovatif dalam menyelesaikan masalah. Tidak hanya untuk keperluan dunia kerja, tetapi juga untuk menciptakan solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa generasi muda Surabaya dan Sidoarjo yang telah mengikuti program ini tidak hanya akan siap menghadapi perubahan global, tetapi juga akan menjadi pelopor dalam menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan berteknologi tinggi,” kata Kiswanto.

Dengan bekal yang diberikan oleh program ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi generasi yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga mampu menciptakan dunia yang lebih baik untuk masa depan. Program ini merupakan langkah konkret dalam menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya inovasi, keberlanjutan, dan pendidikan berbasis desain di Indonesia.