WartaPendidikan.co.id, Trenggalek – Dinas Pendidikan Jawa Timur melarang sekolah-sekolah jenjang SMA/SMK dan SLB untuk mengadakan acara wisuda atau purnawiyata. Sebagai pengganti, kelulusan akan dilakukan melalui kegiatan yang lebih kreatif dan inovatif tanpa memberatkan orang tua siswa. Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa larangan tersebut tertuang dalam surat edaran nomor 000.1.5/1506/101.5/2025 yang ditujukan kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim di setiap Kabupaten/Kota.
“Istilah kegiatan wisuda atau purnawiyata ditiadakan. Hanya kelulusan siswa dari SMA, SMK, dan SLB,” kata Aries Agung, Senin (10/3/2025).
Kebijakan ini diambil setelah banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai tingginya biaya purnawiyata menjelang akhir tahun ajaran.
“Biaya purnawiyata sering kali menjadi keresahan dan beban bagi wali murid, terutama keluarga kurang mampu,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga melarang sekolah untuk mengadakan acara perpisahan di luar sekolah atau meminta iuran serta pakaian khusus seperti jas atau kebaya.
“Tidak boleh ada penarikan apapun untuk tujuan wisuda. Kecuali ada donatur dari masyarakat secara sukarela yang tidak mengikat. Kelulusan seharusnya menjadi momen membahagiakan, bukan justru memberatkan,” tegasnya.
Aries menambahkan, acara kelulusan SMA/SMK/SLB dapat dilakukan dengan kegiatan sederhana, kreatif, dan inovatif tanpa membebani orang tua siswa.
Dinas Pendidikan Jatim berharap instruksi ini dapat diterima dan diterapkan oleh semua sekolah di bawah naungannya. Dengan kebijakan ini, diharapkan dapat muncul ide-ide kreatif yang membuat acara kelulusan lebih bermakna dan penuh kenangan. (*)
Dinas Pendidikan Jatim Larang Wisuda dan Purnawiyata, Ganti dengan Kegiatan Kreatif dan Inovatif
Penulis : Redaksi
Berita Terkait
![Kemdiktisaintek dan Basarnas Jalin Kerja Sama Riset dan Inovasi untuk Penguatan Tugas Penyelamatan [Warta Pendidikan/Ist]](https://wartapendidikan.co.id/wp-content/uploads/2025/05/2-14-213x119.jpg)

Leave a Reply