WartaPendidikan.co.id, Jawa Timur – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau para guru untuk menerapkan empat prinsip pendidikan dalam proses belajar mengajar, yaitu tadris (pengajaran), ta’lim (pengajaran), tarbiyah (pengasuhan), dan ta’dib (kesantunan).

“Empat konsep pendidikan ini penting untuk diterapkan agar membentuk peserta didik yang berakhlakul karimah,” ujar Khofifah, Sabtu (8/3/2025).

Khofifah menjelaskan bahwa sebagian besar guru sudah menerapkan konsep ta’lim dan tadris dalam bentuk transfer pengetahuan. Namun, penguatan pada aspek tarbiyah, yang meliputi pengasuhan dan pembentukan karakter, masih diperlukan.

“Proses tarbiyah akan lebih mudah diterapkan di sekolah berasrama (boarding school) karena lingkungan mendukung kedisiplinan, kesantunan, kesederhanaan, serta ihtiram atau sikap saling menghormati,” tambahnya.

Selain itu, konsep ta’dib, yang berkaitan dengan pembinaan akhlak atau budi pekerti, juga harus lebih ditekankan agar siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga memiliki adab dan sopan santun yang baik.

Khofifah meyakini bahwa para guru telah berusaha dengan ikhlas untuk menerapkan konsep-konsep tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa Kementerian Agama tengah menyusun kurikulum cinta, yang bertujuan untuk menanamkan nilai kasih sayang serta mencegah kebencian dalam dunia pendidikan.

Dalam hal ini, Khofifah mengajak para guru untuk lebih merangkul dan membimbing siswa yang menunjukkan perilaku buruk, seperti perundungan (bullying), agar tidak semakin terisolasi.

“Akarnya adalah cinta. Kurikulum ini bertujuan membangun suasana kasih sayang di antara sesama agar tidak ada kebencian maupun tindakan yang mencederai,” pungkasnya. (*)

Baca juga :  UIN STS Jambi Nyatakan Komitmen Dukung Pemberantasan Judi Online di Provinsi Jambi