WartaPendidikan.co.id, Masohi – Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tengah, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan kelanjutan pendidikan bagi para pelajar yang terdampak konflik sosial di Kecamatan Seram Utara.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Tengah, Hussen Mukadar, menjelaskan bahwa sebagai langkah awal pemulihan, pihaknya telah membentuk SMP Kelas Jauh di SD Negeri Rumaolat.

“Berdasarkan arahan langsung dari Bapak Bupati untuk memperhatikan kondisi para siswa yang terdampak, kami telah mendirikan SMP Kelas Jauh di SD Negeri Rumaolat,” ujar Mukadar di Masohi pada Kamis (10/4/2025).

Langkah ini diambil untuk memastikan hak anak-anak tetap terjaga agar bisa belajar di tengah pemulihan pascakonflik antarwarga yang melibatkan beberapa desa di wilayah Seram Utara, seperti Masihulan, Sawai, dan Rumaolat.

Sebagian siswa dari SMP Negeri 55 Maluku Tengah yang terletak di Desa Sawai berasal dari Masihulan dan Rumaolat. Namun, akibat situasi yang belum sepenuhnya stabil, banyak siswa yang masih merasa trauma dan belum siap untuk kembali ke sekolah induk.

“Siswa dari Masihulan ada 22 orang dan dari Rumaolat ada 33 orang di SMP 55 Maluku Tengah. Oleh karena itu, Bapak Bupati menginstruksikan agar mereka ditempatkan di SMP Kelas Jauh,” tambah Mukadar.

Selain menyediakan tempat belajar, Dinas Pendidikan juga tengah menyiapkan berbagai perlengkapan sekolah, seperti seragam dan sepatu, mengingat banyak siswa yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka selama konflik.

“Sekarang mereka sudah kembali ke sekolah, dan kami juga sedang menyiapkan seragam serta sepatu karena saat situasi darurat terjadi, mereka tidak sempat membawa barang-barang termasuk seragam sekolah,” jelas Mukadar.

Mukadar juga menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membangun sekolah permanen di wilayah terdampak sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk memulihkan sektor pendidikan di daerah tersebut.

Baca juga :  Kemdiktisaintek dan KPK Sepakat Wujudkan Pendidikan Antikorupsi di Semua Jenjang

“Jika tidak tahun ini, maka tahun depan, kami telah membahas bersama Bapak Bupati tentang rencana layanan pendidikan di sana,” tutupnya. (*)