WartaPendidikan.co.id, Kota Jambi – Suasana kemerdekaan mulai berkobar di Kota Jambi. Wali Kota Jambi, Maulana, memimpin langsung Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih yang digelar di kawasan Tugu Keris, Senin (11/8/2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengimbau seluruh pemerintah daerah mengadakan gerakan serupa untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jambi, Raden Jufri, mengungkapkan, Pemkot Jambi telah menyiapkan 10.250 bendera untuk dibagikan kepada masyarakat. Bendera tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari bendera rumah tinggal, bendera kendaraan bermotor, hingga bendera mini untuk mobil.
“Gerakan ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajakan nyata agar semangat merah putih hadir di setiap rumah dan jalan di Kota Jambi,” ujar Raden Jufri.
Instruksi Tegas Wali Kota Maulana
Dalam sambutannya, Wali Kota Maulana memberikan apresiasi atas antusiasme warga dan menginstruksikan seluruh camat untuk memastikan setiap rumah mengibarkan bendera merah putih.
“Camat harus aktif mengajak warganya. Jangan sampai ada rumah yang tidak mengibarkan bendera. Kita ingin suasana kemerdekaan benar-benar terasa di seluruh wilayah Kota Jambi,” tegas Maulana.
Maulana menjelaskan bahwa pembagian bendera ini merupakan bagian dari rangkaian agenda Bulan Kemerdekaan yang disiapkan Pemkot Jambi, termasuk lomba gapura antar kecamatan, lomba budaya, dan lomba aktivitas kreatif masyarakat.
“Kegiatan ini tidak hanya memeriahkan HUT RI, tetapi juga mempererat kebersamaan warga,” tambahnya.
Simbol Persatuan Bangsa
Penyerahan bendera dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Maulana kepada para camat, sebelum didistribusikan ke seluruh wilayah. Bendera dibagikan langsung kepada warga, termasuk pengendara yang melintas, sebagai bentuk ajakan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Bendera Merah Putih adalah simbol persatuan kita. Dengan mengibarkannya, kita menunjukkan bahwa kita satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa,” tutup Maulana.
Leave a Reply