WartaPendidikan.co.id, Borongloe, Gowa, 12 Apil 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses melaksanakan program kerja bertajuk Penataan Identitas Wilayah dengan membuat dan memasang papan nama elemen kelurahan di Kelurahan Borongloe, Kabupaten Gowa. Program ini mencakup pembuatan papan nama untuk Kepala Lingkungan, Ketua RT, dan Ketua RW di empat lingkungan kelurahan.
Penataan Administratif Berbasis Kebutuhan Warga
Kegiatan ini lahir dari hasil observasi mahasiswa KKN yang menangkap aspirasi masyarakat mengenai pentingnya pembaruan papan nama di wilayah mereka. Banyak papan nama sebelumnya telah usang atau tidak terpasang dengan layak, sehingga menyulitkan dalam identifikasi wilayah administratif.
Aldrin Giant Palebangan, mahasiswa yang menjadi penanggung jawab program ini, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menata wilayah sekaligus memperjelas struktur pemerintahan lokal.
“Papan nama yang jelas akan memudahkan warga maupun tamu dari luar dalam mengenali batas wilayah, terutama saat mencari lokasi tertentu,” ujarnya.
Cakupan Luas: 41 Papan Nama di Empat Lingkungan
Program ini mencakup empat lingkungan di Kelurahan Borongloe, yaitu:
- Lingkungan Songkolo
- Lingkungan Bintasi
- Lingkungan Borong
- Lingkungan Balang-Balang
Sebanyak 41 papan nama diproduksi dan dipasang secara merata. Setiap papan berisi informasi jabatan serta wilayah tugasnya, dilengkapi desain yang informatif dan tahan terhadap cuaca. Proses pengerjaan dilakukan melalui koordinasi erat dengan perangkat kelurahan dan tokoh masyarakat untuk memastikan akurasi data serta lokasi pemasangan yang strategis.
Penyerahan papan nama kepada Ketua RW 01 dan Ketua RT 02/RW 01 Lingkungan Balang-Balang menjadi bagian dari rangkaian simbolik kegiatan ini.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Pemerintah Lokal
Selain memperkuat identitas administratif, pemasangan papan nama ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
“Dengan papan nama yang jelas, proses pencarian alamat oleh tamu, kurir, atau petugas dinas menjadi lebih cepat. Ini juga mendukung transparansi struktur kepemimpinan di tingkat RT, RW, dan lingkungan,” tambah Aldrin.
Program ini menjadi contoh nyata kontribusi mahasiswa terhadap penguatan sistem administrasi di tingkat lokal—sebuah langkah kecil namun berdampak besar bagi masyarakat. (Amelia)
Leave a Reply