WartaPendidikan.co.id, Padang – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) akan merumuskan arah baru pengembangan pendidikan tinggi melalui tiga fokus utama dalam rencana strategis terbaru yang segera disusun.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, pada Minggu (14/4) di Padang, menyatakan bahwa meskipun saat ini lembaga tengah berada dalam masa transisi, ketiga agenda transformasi tersebut tetap akan menjadi prioritas.
“Tiga fokus utama itu mencakup penguatan kelembagaan dan otonomi kampus, peningkatan riset dan inovasi yang memberi dampak nyata, serta pemanfaatan sains dan teknologi untuk mendukung transformasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Khairul.
Dalam hal otonomi, ia menekankan pentingnya peningkatan sistem tata kelola di berbagai bentuk perguruan tinggi, seperti PTN Badan Hukum (PTNBH), Badan Layanan Umum (BLU), dan satuan kerja (Satker). Menurutnya, otonomi kampus bukan sekadar soal kebebasan, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab institusi dalam membangun sistem yang transparan, tangguh, dan inovatif.
“Tanpa fleksibilitas dalam pengelolaan akademik, pemanfaatan sumber daya, dan pencarian dana alternatif, perguruan tinggi akan sulit untuk berkembang,” tambahnya.
Terkait riset, Khairul menegaskan bahwa hasil penelitian dari kampus seharusnya tidak hanya fokus pada publikasi ilmiah semata, tetapi juga harus mampu diterjemahkan menjadi solusi konkret yang menjawab permasalahan di masyarakat.
Sedangkan dalam bidang sains dan teknologi, ia mendorong peran aktif perguruan tinggi dalam mendorong perubahan sosial dan lingkungan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif. Pendekatan integratif diperlukan untuk merespons tantangan global, seperti krisis iklim, digitalisasi, dan ketimpangan sosial. (*)
Leave a Reply