WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Bunda PAUD Aceh, Marlina Muzakir, melakukan kunjungan kerja ke Jakarta dan bertemu langsung dengan Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Dr. Gogot Suharwoto, pada Jumat, 11 April 2025. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat.

Pertemuan ini menjadi wadah penting bagi Bunda PAUD Aceh untuk menggali informasi terkait kebijakan dan program prioritas Kementerian, sekaligus menyelaraskannya dengan arah pembangunan pendidikan usia dini di Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Marlina Muzakir juga menyerahkan proposal pembangunan lembaga PAUD serta sebuah buku cerita anak hasil karyanya sendiri, sebagai bagian dari kontribusi terhadap gerakan literasi usia dini di Tanah Rencong.

Dirjen PAUD Dikdasmen, Dr. Gogot Suharwoto, menyambut baik inisiatif dari Pemerintah Aceh melalui kehadiran Bunda PAUD. Ia menyebut kunjungan tersebut sebagai bentuk nyata dari komitmen Aceh dalam menciptakan generasi emas sejak usia dini. “Kami mengapresiasi keseriusan ini dan akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya penguatan PAUD di Aceh,” ujarnya.

Senada, Direktur PAUD Dr. Nia Nurhasanah menyoroti peran sentral Bunda PAUD dalam menggerakkan kolaborasi lintas sektor. Ia mendorong agar Bunda PAUD menjadi motor penggerak sinergi antar-instansi demi percepatan target wajib belajar 13 tahun, yang dimulai dari pendidikan anak usia dini.

Dalam pernyataannya, Marlina Muzakir menegaskan komitmennya untuk terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ia menyebut penguatan literasi anak sebagai prioritas utama dalam mendidik generasi masa depan. “Kami percaya bahwa menanamkan karakter dan kemampuan literasi sejak dini merupakan dasar penting bagi kemajuan Aceh,” tuturnya.

Baca juga :  Mensos Pastikan Empat Sekolah Rakyat Mulai Beroperasi di Sumatera Utara Tahun Ini

Bunda PAUD Aceh juga bertekad melanjutkan dan memperkuat berbagai program yang telah berjalan, seperti Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, penurunan angka stunting lewat pendekatan PAUD Holistik Integratif, peningkatan kualitas guru PAUD, pemenuhan standar layanan pendidikan usia dini, serta perluasan akses PAUD di wilayah terpencil.

Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih solid antara Pemerintah Aceh dan Kemendikbudristek demi meningkatkan mutu layanan pendidikan anak usia dini di seluruh pelosok Aceh. (*)