WartaPendidikan.co.id, Yogyakarta – Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para guru dan tokoh masyarakat yang telah berkontribusi besar dalam memajukan dunia pendidikan, khususnya di SD Muhammadiyah Jogokariyan. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri acara syawalan dan ramah tamah yang digelar di sekolah tersebut pada Minggu (13/4).

Dalam sambutannya, Wawan menekankan pentingnya peran guru dan masyarakat dalam membentuk generasi penerus yang tangguh dan berkarakter, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

“Kami sangat mengapresiasi dedikasi kepala sekolah dan para guru yang telah berjuang tanpa pamrih demi kemajuan anak-anak kita. Sosok seperti mereka jarang ditemui, dan kiprahnya memberikan dampak nyata,” tutur Wawan.

Ia juga menyoroti perlunya dukungan terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Pemkot Yogyakarta, lanjutnya, akan terus berupaya menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar, termasuk renovasi gedung dan perbaikan atap.

“Kami bertekad untuk memastikan kegiatan belajar dan ibadah di sekolah berlangsung dengan nyaman dan aman. Karena itu, komunikasi aktif antara sekolah dan pemerintah sangat dibutuhkan agar kebutuhan ini bisa segera ditangani,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wawan berharap SD Muhammadiyah Jogokariyan dapat berkembang menjadi sekolah percontohan, tidak hanya di Yogyakarta, tetapi juga berskala internasional.

Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Jogokariyan, Fika Widiana Kuspratiwi, mengisahkan perjalanan panjang yang dilalui sekolahnya sejak awal berdiri. Menurutnya, proses membangun sekolah penuh tantangan, ibarat “babat alas”, namun kini mulai membuahkan hasil.

“Kami memulainya dari nol, dengan berbagai keterbatasan. Namun kami konsisten membangun mutu pendidikan dan karakter siswa. Saat ini kami telah menetapkan enam target karakter yang sudah terdigitalisasi,” jelas Fika.

Salah satu program andalan sekolah, yakni pembiasaan ibadah, dilakukan dengan pendekatan ramah. Untuk siswa kelas 1 sampai 3, dibiasakan bangun subuh tanpa paksaan. Sedangkan kelas 4 hingga 6 dilatih bangun salat malam dengan cara yang sama. Setiap kelompok berisi tujuh siswa dibimbing oleh seorang ustadzah selama 21 hari. Jika belum berhasil, masa pendampingan akan diperpanjang 21 hari lagi.

Baca juga :  Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Bahas Pendidikan Gratis dalam Safari Ramadhan

Tak hanya itu, program tahfidz dan tahsin Al-Qur’an juga dijalankan secara serius, dengan target hafalan dua juz. Penguatan etika dan soft skill juga menjadi prioritas melalui peran promotor etika di lingkungan sekolah.

Dalam hal pengelolaan, SD Mujonta telah mulai mengadopsi sistem digital yang didukung oleh CSR mitra komunitas, guna memastikan mutu pendidikan terpantau secara menyeluruh.

“Kami sadar masih banyak yang perlu diperbaiki, namun kami berharap dukungan semua pihak agar SD Muhammadiyah Jogokariyan bisa menjadi sekolah berkelas dunia,” kata Fika.

Saat ini, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Mujonta sangat tinggi. Ke depannya, sekolah ini menargetkan pembukaan sekolah internasional dengan sistem asrama khusus untuk siswa kelas 5 dan 6.

“Visi kami adalah mencetak generasi yang unggul, berakhlak mulia, memiliki akidah yang kokoh, serta mampu menjalankan ibadah dengan baik. Sehingga mereka tumbuh menjadi insan yang sukses dan mendapatkan rezeki yang halal serta berkah,” tutup Fika. (*)