WartaPendidikan.co.id, Sidoarjo, 14 Mei 2025 – Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FPIP Umsida) menggelar kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di berbagai sekolah mitra yang tersebar di sejumlah provinsi. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai tanggal 17 hingga 22 Februari 2025.

PLP 1 merupakan tahapan awal bagi mahasiswa calon pendidik untuk mengenal secara langsung budaya dan sistem pendidikan di sekolah. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pamong yang akan mendampingi selama proses berlangsung.

Tahun ini, lima program studi di bawah FPIP Umsida turut berpartisipasi dalam PLP 1. Salah satunya adalah Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PIPA), yang melaksanakan kegiatan PLP 1 di Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di MTs Al-Mukhsinin Pandang, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor.

Adaptasi dan Observasi di Sekolah

Kegiatan diawali dengan keikutsertaan mahasiswa dalam upacara bendera pada hari Senin pagi, sebagai bentuk adaptasi terhadap kultur sekolah. Selanjutnya, mereka melakukan observasi terhadap lingkungan dan kegiatan pembelajaran di kelas bersama guru pamong.

PLP 1 memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan warga sekolah, merasakan suasana pendidikan secara nyata, dan memperoleh pengalaman awal yang penting dalam perjalanan mereka sebagai calon guru.

Inovasi Pembelajaran Digital dengan Quizizz

Salah satu terobosan menarik dalam pelaksanaan PLP 1 di MTs Al-Mukhsinin Pandang adalah penggunaan media pembelajaran digital berbasis aplikasi Quizizz. Atas izin guru pamong dan kepala sekolah, mahasiswa Umsida mengimplementasikan metode ini pada siswa kelas VII.

Meski berada di daerah terpencil, antusiasme peserta didik sangat tinggi. Mereka merespons positif pembelajaran berbasis teknologi ini.

“Saya ingin mengenalkan cara belajar yang lebih menarik menggunakan teknologi. Dengan Quizizz, peserta didik bisa belajar sambil bermain, sehingga materi terasa lebih mudah dipahami dan tidak membosankan,” ujar salah satu mahasiswa PLP Umsida.

Baca juga :  Mahasiswa UNS Hadirkan Inovasi Pembelajaran STEM Berbasis IoT dan AI di SMPN 2 Polokarto

Dengan Quizizz, siswa dapat langsung mengetahui hasil skor dan peringkat mereka, sehingga memicu semangat dan kompetisi sehat di dalam kelas. Platform ini memungkinkan siswa menjawab soal melalui gadget, mendapat skor otomatis, dan menikmati suasana belajar yang menyenangkan.

Tantangan dan Harapan

Meski terbukti efektif meningkatkan partisipasi dan semangat belajar siswa, pembelajaran digital di daerah pelosok masih menghadapi sejumlah kendala, seperti terbatasnya akses internet dan minimnya perangkat digital. Oleh karena itu, mahasiswa juga memberikan edukasi tentang penggunaan internet secara bijak kepada para siswa.

Seorang siswa kelas VII menyampaikan kesannya:

“Seru kegiatannya. Biasanya ngantuk kalau pelajaran IPA, tapi kalau pakai Quizizz jadi semangat. Soalnya menarik dan bisa lihat siapa yang paling cepat jawab.”

Dengan semangat inovasi dan kepedulian terhadap pendidikan, mahasiswa Umsida berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain, terutama di daerah terpencil, untuk mulai memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar.

Pengalaman ini membuktikan bahwa pembelajaran digital seperti Quizizz tidak hanya membuat suasana belajar lebih menyenangkan, tetapi juga berpotensi meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan. (Amelia)