WartaPendidikan.co.id, Jambi – Universitas Jambi (UNJA) kembali mencetak prestasi di dunia akademik internasional. Tiga jurnal ilmiah yang dikelola UNJA berhasil masuk dalam indeksasi global Scopus dan mendapat peringkat pada Scimago Journal Rank (SJR), termasuk satu di antaranya yang meraih posisi terhormat di Quartile 3 (Q3). Pengumuman resmi pencapaian ini disampaikan pada Selasa, 8 April 2025, dan menjadi tonggak penting dalam penguatan reputasi akademik UNJA di level dunia.

Tiga jurnal yang mencatatkan keberhasilan tersebut antara lain:

1. Jambe Law Journal – Terindeks Scopus dan meraih akreditasi Q3
– [Scopus] (https://www.scopus.com/sourceid/21101236742)
– [SJR] (https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21101236742&tip=sid&clean=0)

2. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi – Terindeks Scopus dan meraih akreditasi Q4
– [Scopus] (https://www.scopus.com/sourceid/21101207451)
– [SJR] (https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21101207451&tip=sid&clean=0)

3. Indonesian Food Science and Technology Journal – Terindeks Scopus dan meraih akreditasi Q4
– [Scopus] (https://www.scopus.com/sourceid/21101192685#tabs=0)
– [SJR] (https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21101192685&tip=sid&exact=no)

Ketua Tim Layanan Publikasi Ilmiah UNJA, Eko Nuriyatman, S.H., M.H., menjelaskan bahwa pencapaian di kategori Q3 dan Q4 menunjukkan kualitas tinggi jurnal-jurnal tersebut yang telah lolos proses seleksi ketat di tingkat internasional.

“Scopus dan SJR adalah indeks global bergengsi. Peringkat Q3 menunjukkan jurnal bersaing di level yang sangat kompetitif, dan ini sangat relevan dalam mendukung jenjang karier dosen, seperti untuk Lektor Kepala hingga Guru Besar,” jelas Eko.

Sementara itu, Dwi Agus Kurniawan, S.Pd., selaku Sekretaris Layanan Publikasi Ilmiah UNJA, mengungkapkan bahwa dari total 151 jurnal aktif di UNJA, tiga di antaranya kini telah terindeks Scopus dengan akreditasi Q3 dan Q4. Ia juga menyebutkan bahwa secara regional, UNJA menempati posisi kedua di Sumatera dalam hal jumlah jurnal terindeks, di bawah Universitas Sriwijaya yang memiliki empat jurnal di Scopus.

Baca juga :  UNJA Resmi Bentuk Program Studi S1 Gizi dan Kesehatan Lingkungan di FKIK

Menurut Dwi, pencapaian ini turut meningkatkan citra UNJA secara nasional dan internasional. “Kehadiran jurnal terindeks membuat kampus kita semakin dikenal oleh peneliti luar negeri, meningkatkan traffic kunjungan, memperbaiki peringkat Webometric, serta membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa untuk terlibat menulis di jurnal bereputasi,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa perkembangan ini menjadi bukti nyata transformasi akademik UNJA, khususnya dalam bidang publikasi ilmiah. Meski begitu, ia juga menyoroti tantangan ke depan seperti masa akreditasi beberapa jurnal yang hampir habis.

Namun demikian, UNJA optimis dengan potensi yang ada. Dwi menyebut bahwa masih ada lebih dari 140 jurnal yang berpeluang masuk indeks Scopus. Dengan manajemen yang serius dan strategi kolaboratif, UNJA diyakini mampu menjadi pusat publikasi ilmiah unggulan, baik secara nasional maupun regional.

“Jika dikelola dengan baik, UNJA bisa menjadi pionir dalam publikasi ilmiah, meskipun berasal dari daerah. Ini menunjukkan bahwa kualitas kampus daerah pun bisa bersaing secara global,” tutupnya. (*)