WartaPendidikan.co.id, Belanda – Delegasi akademisi dari Indonesia, yang dipimpin oleh Dr. Mohammad Hamidi Masykur, S.H., M.Kn. dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB), bersama dengan delegasi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang terdiri dari Dr. Harto Juwono, M.Hum. dan Dr. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum., baru-baru ini melaksanakan kunjungan akademik strategis ke National Archief (Arsip Nasional) di Den Haag, Belanda.

Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan DOKAR (Dosen Berkarya) dan bertujuan untuk merintis kerja sama penelitian internasional. Fokus utamanya adalah akses terhadap literasi arsip kolonial, khususnya penelusuran dokumen krusial seperti Grondkaart—peta dan dokumen pertanahan yang menjadi bukti kepemilikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Memperkuat Riset Hukum Agraria dan Sejarah Hukum

Kunjungan ini menegaskan upaya FH UB untuk memperkuat fondasi riset di bidang hukum agraria dan sejarah hukum pertanahan Indonesia. Delegasi diterima oleh perwakilan National Archief Den Haag, Dr. Nico, yang memberikan paparan komprehensif mengenai:

  • Sistem pengelolaan arsip.
  • Mekanisme akses dokumen sejarah.
  • Prosedur penelitian terhadap arsip-arsip kolonial yang tersimpan di Belanda.

Fokus Utama: Akses ke Arsip Grondkaart

Salah satu agenda terpenting dalam kunjungan ini adalah pembahasan mengenai akses terhadap arsip Grondkaart. Dokumen ini memiliki nilai strategis yang sangat tinggi bagi pengembangan ilmu hukum di Indonesia, terutama dalam konteks:

  • Penyelesaian sengketa agraria.
  • Rekonstruksi sejarah kepemilikan tanah.
  • Kajian mendalam terhadap kebijakan pertanahan di masa lalu dan saat ini.

Perwakilan FH UB menekankan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat membuka akses bagi dosen dan mahasiswa terhadap sumber-sumber primer sejarah yang selama ini sulit dijangkau. Selain itu, kolaborasi ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas peneliti Indonesia dalam memahami dan menginterpretasikan arsip kolonial secara akademis dan komprehensif.

Baca juga :  Rektor Unsri Buka Peluang Baru: Kampus Pertimbangkan Pengelolaan Tambang untuk Pembangunan Berkelanjutan

Keanggotaan Digital Mendukung Riset Jarak Jauh

Dalam momentum kunjungan tersebut, Dr. Mohammad Hamidi Masykur secara resmi terdaftar sebagai anggota (member) National Archief Den Haag.

Langkah Strategis: Status keanggotaan ini memberikan hak akses terhadap berbagai dokumen arsip secara online. Hal ini memungkinkan Dr. Hamidi Masykur dan timnya untuk melakukan penelusuran dan penelitian arsip dari mana saja, tanpa harus hadir langsung di Belanda.

Keanggotaan ini dinilai sebagai langkah strategis yang mendukung efektivitas dan keberlanjutan penelitian FH UB, khususnya dalam pengumpulan data primer berbasis arsip kolonial. Akses digital terhadap dokumen-dokumen penting, termasuk arsip Grondkaart, diharapkan dapat mempercepat proses riset dan memperluas peluang kolaborasi akademik lintas negara.

Sambutan dan Peluang Kolaborasi

Pihak National Archief Den Haag menyambut baik inisiatif dari Indonesia ini dan menyatakan keterbukaannya untuk menjalin kerja sama dengan institusi akademik, termasuk dalam bentuk:

  • Pertukaran peneliti.
  • Pendampingan riset arsip.
  • Digitalisasi dokumen yang relevan dengan sejarah Indonesia.

Melalui rintisan kerja sama ini, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu hukum, terutama hukum agraria dan sejarah hukum Indonesia, sekaligus memperkuat jejaring akademik internasional berbasis riset arsip kolonial.