WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Prof. Dr. H. Kasful Anwar, M. Pd., turut serta dalam Lokakarya Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang digelar di Jakarta pada Senin, 15 Desember.
Kegiatan ini menjadi forum penting untuk membahas kompleksitas tantangan kehidupan keagamaan di era digital sekaligus menegaskan urgensi kepedulian terhadap isu lingkungan dalam praktik keberagamaan di Indonesia.
Dihadiri Menteri Agama hingga Pimpinan PTKIN
Lokakarya strategis ini dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Prof. Nasaruddin Umar, bersama jajaran eselon I dan II, para Kepala Kantor Wilayah Kemenag RI, serta seluruh rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKIN) se-Indonesia, termasuk Rektor UIN STS Jambi.
Dalam arahannya, Menteri Agama RI menekankan pentingnya komitmen dan kedisiplinan sebagai kunci utama kesuksesan agenda strategis Kemenag RI. Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk aktif mengikuti rangkaian kegiatan sebagai wujud tanggung jawab Aparatur Sipil Negara (ASN).
Catatan Kebugaran: Untuk menjaga keseimbangan fisik, panitia menyediakan waktu khusus untuk berolahraga mulai pukul 05.30 WIB hingga 06.30 WIB agar peserta tetap bugar dan dapat mengikuti kegiatan secara optimal meskipun jadwalnya padat.
Kompleksitas Tantangan Keagamaan di Era Digital
Dilansir dari laman resmi Kemenag, Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Prof. Kamaruddin Amin, dalam laporannya menyampaikan bahwa kehidupan keagamaan di Indonesia kini menghadapi tantangan yang multidimensi.
Prof. Kamaruddin Amin menggarisbawahi beberapa isu krusial:
- Perkembangan Teknologi Digital: Membawa perubahan yang signifikan.
- Perubahan Orientasi Spiritual Generasi Muda.
- Polarisasi Identitas.
- Maraknya Hoaks Keagamaan.
- Isu Perlindungan Kelompok Minoritas.
- Konflik Pendirian Rumah Ibadah.
- Tantangan Global: Krisis iklim yang memengaruhi relasi sosial dan praktik keberagamaan.
“Perkembangan teknologi digital, perubahan orientasi spiritual generasi muda, polarisasi identitas, hingga maraknya hoaks keagamaan menjadi tantangan nyata kehidupan beragama saat ini,” ujar Prof. Kamaruddin Amin.
Kondisi ini menuntut Kemenag untuk merumuskan kebijakan yang responsif, inklusif, dan berbasis data guna menjawab dinamika sosial-keagamaan yang bergerak cepat. Lokakarya ini berfungsi sebagai upaya strategis untuk menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, untuk memperkaya perspektif kebijakan keagamaan di masa depan.
UIN Jambi Siap Berperan Aktif dan Konstruktif
Menanggapi isu-isu yang diangkat, Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. H. Kasful Anwar, menyampaikan apresiasi tinggi. Menurutnya, lokakarya ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
“Lokakarya ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini. Diperlukan sikap dan langkah nyata dari seluruh elemen, termasuk perguruan tinggi keagamaan, agar tantangan kehidupan beragama dapat dijawab secara konstruktif dan berdampak positif,” jelas Rektor.
Beliau menegaskan bahwa UIN STS Jambi siap berperan aktif dalam langkah-langkah nyata, baik melalui:
- Penguatan Pendidikan.
- Riset.
- Pengabdian kepada Masyarakat.
Hal ini bertujuan untuk menjawab tantangan keberagamaan di era digital sekaligus berkontribusi aktif dalam isu kepedulian dan keberlanjutan lingkungan.



Leave a Reply