WartaPendidikan.co.id, Jakarta – Momen istimewa terjadi dalam prosesi wisuda Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dua mahasiswa dengan disabilitas berhasil meraih gelar sarjana dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNJ. Keduanya merupakan mahasiswa angkatan 2000 yang menempuh perjalanan panjang dan penuh tantangan.

Adalah Rovan Januariza, mahasiswa dengan disabilitas netra low vision, dan Rohmat Nurhadi, mahasiswa dengan disabilitas netra total (total blind), yang sukses menamatkan studi mereka.

Tantangan dan Dukungan dalam Perjalanan Studi

Rovan mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama menempuh pendidikan adalah lingkungan dan komunikasi.
“Dalam pendidikan inklusif, komunikasi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan nyaman bagi kami,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (24/4/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Relawan Disabilitas (Redis) UNJ dan fasilitas kampus yang mendukung kemandiriannya selama kuliah.
“UNJ adalah kampus inklusif yang mendukung para disabilitas,” tambahnya.

Rovan merasa terbantu dengan ketersediaan bahan ajar digital yang dapat dibaca melalui screen reader, sehingga memungkinkan proses belajar mandiri tanpa selalu bergantung pada bantuan teman. Ia juga mengenang momen-momen berkesan bersama teman-teman kuliah, termasuk kebersamaan yang terjalin lewat canda dan tawa.

Sebagai bentuk harapan untuk masa depan, Rovan menyarankan agar UNJ dapat menambahkan guiding block dan kamar mandi khusus disabilitas di setiap fakultas untuk menunjang mobilitas mahasiswa penyandang disabilitas.

Rasa Syukur dan Harapan untuk Masa Depan

Sementara itu, Rohmat mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian gelar sarjana yang telah diraih.
“Alhamdulillah, saya bangga dan senang, meskipun ada rasa berat karena gelar ini membawa tanggung jawab baru setelah kehidupan kampus,” ucapnya.
Ia pun menyampaikan cita-citanya untuk menjadi guru dan memperdalam ilmu komputer.

Baca juga :  Sekda Jambi Dukung UIN Jambi dalam Peningkatan SDM dan Pengembangan Fakultas Kedokteran

Rohmat juga mengakui tantangan yang dihadapinya, terutama saat pandemi, karena sifatnya yang cenderung pendiam. Namun berkat dukungan dari dosen, teman-teman, keluarga, dan sahabat, ia berhasil melewatinya. Ia menekankan pentingnya peran Redis UNJ yang terus mendampingi dan membimbingnya sejak awal kuliah hingga kelulusan.

Pesan untuk Sesama Mahasiswa Disabilitas

Baik Rovan maupun Rohmat memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa penyandang disabilitas lainnya untuk tetap semangat, berani bertanya, dan terus berjuang meraih mimpi melalui pendidikan. (Amelia)