WartaPendidikan.co.id, Malang – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang tengah mematangkan strategi untuk menyiasati penyesuaian anggaran tahun 2025 tanpa mengorbankan mutu layanan akademik. Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) yang digelar pada Rabu (26/2/2025), pihak kampus menegaskan pentingnya inovasi operasional dan penguatan indikator kinerja sebagai solusi menghadapi tantangan fiskal.

Strategi Efisiensi Berbasis Regulasi

Ketua Pelaksana Rapim sekaligus Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK), Dr. H. Barnoto, M.Pd.I., menegaskan bahwa kebijakan ini berlandaskan regulasi nasional, termasuk UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

“Tujuan pendidikan bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi membentuk karakter manusia yang berakhlak, mandiri, dan bertanggung jawab,” ujar Barnoto, mengutip Pasal 3 undang-undang tersebut.

Selain itu, Instruksi Presiden No. 1/2025 tentang Efisiensi Anggaran Sektor Publik menjadi acuan utama dalam menyusun kebijakan kampus. Kebijakan ini diperkuat dengan aturan internal seperti Surat Dirjen Pendis No. 135/2025 dan SK Rektor No. 655/2024, yang menekankan optimalisasi tata kelola universitas.

Pendekatan “New Ways of Working”

UIN Maliki Malang mengusung konsep New Ways of Working, yakni strategi restrukturisasi berbasis digitalisasi dan kolaborasi antar-biro untuk memangkas birokrasi yang berbelit. Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja dan mempercepat pengambilan keputusan.

Rapim kali ini juga fokus pada penyusunan 27 Indikator Kinerja Universitas (IKU) yang mencakup aspek akademik, riset, dan pengabdian masyarakat. Selain itu, Indikator Kinerja Individu (IKI) juga dirancang untuk mengevaluasi kinerja dosen dan staf administrasi secara transparan.

“Efisiensi bukan berarti memangkas hak civitas akademika, tetapi memastikan setiap rupiah anggaran tepat sasaran,” jelas Barnoto.

Komitmen terhadap Reputasi Global

Sebagai kampus yang mengusung visi Integrasi Sains dan Islam Bereputasi Global, UIN Maliki Malang berkomitmen menjaga daya saing internasional. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama dengan berbagai institusi di berbagai negara serta peningkatan publikasi riset di jurnal bereputasi.

Baca juga :  Mahasiswa Poltekpar Makassar Promosikan Wisata Kebun Dennasa lewat Video Profil Digital

Meskipun ada penyesuaian anggaran, universitas tetap memprioritaskan program unggulan seperti beasiswa prestasi, dukungan riset internasional, dan peningkatan fasilitas laboratorium.

“Kami tidak ingin efisiensi justru membuat kampus stagnan. Sebaliknya, ini menjadi momentum untuk berinovasi,” tambah Barnoto.

Mendorong Tata Kelola Adaptif

Hasil Rapim ini diharapkan menjadi peta jalan transformasi kebijakan yang tidak hanya berorientasi pada penghematan anggaran, tetapi juga mendorong percepatan pencapaian visi institusi. Dengan pendekatan evidence-based policy, UIN Maliki Malang optimistis dapat menjadi model tata kelola pendidikan tinggi yang adaptif, baik dalam skala nasional maupun global. (Amelia)