WartaPendidikan.co.id, Jambi – Dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Harapan Ibu Jambi telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Penerapan Behaviour Therapy dan Edukasi Dressing Luka Modern dalam Meningkatkan Harga Diri Pasien yang Mengalami Luka Fisik”. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah internal PKM yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
PKM yang berlangsung sejak April hingga Mei 2025 ini dilaksanakan di Klinik Restu Bunda dan salah satu rumah sakit di Kota Jambi. Kegiatan diketuai oleh Ns. Nofrida Saswati, M.Kep, bersama empat anggota tim: Ns. Dasuki, M.Kep; Ade Ulfah Setiawati Putri, SE; Yunita Asrina; dan Rizky Marudur Ulina Sianipar.
Menurut Ns. Nofrida, harga diri merupakan aspek psikologis penting yang berkaitan dengan penghargaan dan penghormatan individu terhadap dirinya sendiri. Dalam konteks medis, luka fisik—terutama yang mencolok atau kronis dapat memengaruhi persepsi diri pasien dan menurunkan rasa percaya diri, bahkan memicu kecemasan, rasa malu, dan ketergantungan.
Ia menekankan bahwa kondisi psikologis yang terganggu dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pendekatan holistik yang menggabungkan perawatan fisik dan dukungan psikologis, termasuk peningkatan harga diri.
Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah terapi perilaku (behaviour therapy), yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku negatif menjadi lebih adaptif. Teknik yang dilakukan mencakup identifikasi masalah, pengubahan perilaku, hingga evaluasi hasil dan tindak lanjut.
Selain itu, diberikan edukasi mengenai dressing luka modern, yakni metode perawatan luka terkini yang bertujuan mempercepat penyembuhan, mengurangi nyeri, serta menghindari infeksi dan komplikasi. Edukasi ini menekankan pentingnya pendekatan yang tidak hanya efektif secara medis, tetapi juga mendukung kesejahteraan psikologis pasien.
Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) untuk mengukur konsep diri dan harga diri peserta. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh peserta (30 orang) mengalami peningkatan signifikan dalam konsep diri dan pengetahuan tentang perawatan luka modern.
Berbagai penelitian yang menjadi landasan kegiatan ini mendukung temuan tersebut. Di antaranya studi Santosa & Hartono (2021) yang menyimpulkan bahwa edukasi perawatan luka mampu meningkatkan harga diri pasien, serta penelitian Juliana dkk (2021) yang menunjukkan penurunan depresi pada pasien ulkus diabetik melalui terapi pasrah diri dan perawatan luka modern. Penelitian Alavi dkk (2018) juga menguatkan bahwa terapi kognitif perilaku efektif dalam meningkatkan harga diri dan kualitas hidup pasien lanjut usia yang diamputasi.
Penelitian relevan lainnya, termasuk studi Saswati dkk (2024), juga menunjukkan keberhasilan kombinasi hipnoterapi dan terapi kognitif dalam menurunkan kecemasan pasien post-sectio caesarea.
Dari hasil PKM ini, seluruh peserta menunjukkan peningkatan konsep diri positif (100%) serta pemahaman yang tinggi terhadap perawatan luka modern. Hal ini menegaskan bahwa integrasi terapi psikologis dan edukasi perawatan luka efektif dalam mendukung penyembuhan fisik dan kesejahteraan mental pasien.
Leave a Reply